untukmu, aku datang malam ini. dan seperti biasanya, kucintai malam yang tergerai dari rambutmu yang menderaikan gerimis kerinduan.
maka lihatlah, udara yang menjejali jiwaku menjadi beku. gelap telah jelmakan kita serupa bayang-bayang, menangkap gairah dalam setiap desah rindu yang basah, dan tentu gelisah.
kini, tubuhku telah berganti hujan dengan titik-titik rindu yang mengalirkan keheningan. maka mengertilah, ketika hujan yang memenuhi matamu mulai terhenti, kita pun akan kembali semedi, dalam pertemuan yang azali....
Surabaya, 14 Februari 2010 | 00:30 dini hari
maka lihatlah, udara yang menjejali jiwaku menjadi beku. gelap telah jelmakan kita serupa bayang-bayang, menangkap gairah dalam setiap desah rindu yang basah, dan tentu gelisah.
kini, tubuhku telah berganti hujan dengan titik-titik rindu yang mengalirkan keheningan. maka mengertilah, ketika hujan yang memenuhi matamu mulai terhenti, kita pun akan kembali semedi, dalam pertemuan yang azali....
Surabaya, 14 Februari 2010 | 00:30 dini hari
1 Comment to "Untukmu, Aku Datang Malam Ini (1)"